Kemenag Dukung Penegerian IAIS Sambas

By Admin

nusakini.com--Sekjen Kementerian Agama Nur Syam menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh proses alih status Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas. Menurutnya, dukungan itu antara lain dilakukan dengan cara memproses dan mengkoordinasikan upaya alih status ini dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

"Kami dukung maksimal. Menag juga sudah berkirim surat ke Menpan," demikian penegasan Nur Syam saat menerima Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili dan Ketua DPRD Sambas Arifidiar di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (28/7). Ikut hadir dalam kesempatan ini, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat dan civitas akademika IAIS Sambas. 

Nur Syam mengapresiasi komitmen Pemda Sambas untuk melakukan transformasi institusional pada IAIS dari swasta ke negeri. Menurutnya, hal itu sejalan dengan program Kementerian Agama untuk mengembangkan pendidikan, khususnya di daerah perbatasan. 

"Di daerah perbatasan harus ada lembaga pendidikan yang berkualitas sehingga bisa dijadikan tolak ukur bahwa lembaga pendidikan di Indonesia itu bagus. Kita berkomitmen menjadikan daerah perbatasan sebagaihalaman depan Indonesia. Itu target yang harus ditindaklanjuti," ujarnya sambil menjelaskan bahwa Kementerian Agama bekerjasama dengan Pemda juga telah mendirikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Sambas. 

"Menag sudah bersurat ke Menpan terkait itu dan sekarang kita terus mendiskusikan dan menggkoordinasikannya dengan Kemenpan," tambah mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. 

Sebelumnya, Bupati Sambas Atbah Romin menjelaskan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan Islam di Sambas. Apalagi, lanjutnya, Kabupaten Sambas dalam sejarahnya dikenal telah melahirkan ulama-ulama besar seperti Syekh Ahmad Khatib Sambas dan lainnya. 

"Dulu Sambas dikenal sebagai Serambi Mekkah karana ada Kerajaan Sambas. Ulama besar terlahir di Sambas, seperti Syekh Ahmad Khatib Sambas. Ada juga Maharaja Imam Sambas yang lulusan Mesir. Hadirnya IAIS sebagai upaya mengembalikan Sambas sebagai ikon Islam," ujarnya. 

"IAIS jadi harapan besar agar mewarnai masyarakat Sambas, termasuk luar Sambas, seperti Natuna, Singkawang, dan bahkan kawasan luar negeri yang sangat dekat, yaitu: Kucing, Sabah, dan Serawak," tambahnya. 

Dukungan Pemda yang sangat besar terhadap pengembangan pendidikan Islam di Sambas diamini oleh Sekda Kabupaten Sambas, Jamiat. Menurutnya, aset IAIS Sambas milik Pemda. Tanah seluas 31 hektar milik Pemda. Gedung IAIS Sambas juga dibangun oleh Pemda. 

Untuk itu, Jamiat memastikan kalau dalam proses alih status nanti tidak akan ada masalah yang terkait dengan aset. Bahkan Pemda saat ini sedang menyekolahkan 48 calon doktor, tandasnya sambil menjelaskan bahwa hingga saat ini jumlah mahasiswa di IAIS Sambas mencapai 1500 orang. (p/ab)